Siapa yang tak mengenal media sosial yang satu ini. Facebook telah dikenal seantero dunia, pun di Indonesia kita tercinta ini. Dari bocah, muda, tua mayoritas memiliki akun facebook. Facebook adalah cermin perkembangan masyarakat di dunia maya. Kurang tahu facebook pertama kali diluncurkan, males googling juga :D. Pengguna facebook di Indonesia berjuta-juta, entah berapa tepat angkanya. Periode tahun 2008-2009 di Indonesia sedang booming-boomingnya dengan media sosial yang satu ini. Saya waktu itu masih di bangku sekolah, dan saya segera ikut-ikutan teman saya untuk membuat akun facebook. Di warnet, iya di warnet. Dulu Handphone saya sudah berkoneksi dengan internet, tapi masih lemot dan susah banget untuk masuk ke laman facebook. Waktu itu handphone merk Nokia masih merajai telepon genggam di negeri ini, sebelum Blackberry menghajarnya, dan Android serta Apple membunuh dan menguburnya dalam-dalam.

Setelah saya membuat akun tersebut dengan email “alay” saya, pun dengan nickname alay saya. Saya sesegera mungkin meng-add teman-teman saya, yang saya kenal tak jarang juga yang tidak saya kenal juga saya tembahkan. Kala itu, ada yang beranggapan bahwa, yang punya banyak teman di Facebook adalah terkenal di kelas maupun dianggap keren. Saat itu, hampir tiap jam seusia kami bermain media sosial ini. Bahkan, jam pelajaran kami mencuri-curi waktu untuk bermain facebook. Update status, mengomentari, serta stalk akun facebook gebetan, pacar, atau teman yang kita sukai. Di zaman itulah, ada fase peradaban baru, yaitu punya pacar dari dunia maya. Memang, sebelumnya sudah terjadi, seperti era Friendster, Mig33 dan sebagainya. Tapi tak membludak seperti Facebook. Tak jarang juga, ada yang punya password facebook pacarnya, termasuk saya sendiri. Entah kenapa, bukan masalah percaya atau tak percaya ke pacar, tapi menjadi barang (wajib) memiliki sandi facebook pacarnya. Mungkin, saat ini 2015, masih banyak yang melakukan perbuatan ini. Hiruk-pikuk facebook membuat orang semakin melek dengan internet. Pun bisa mencari pacar di media sosial ini. satu lagi, setiap orang pernah norak dan alay pada masanya, jadi jika kita mengingat jaman norak kita, pasti geli sendiri dan berfikir “kok bisa-bisanya sih ngelakuin hal semacam itu” hehehe.

Dan sekarang,

Apa yang kita lihat sekarang, bermunculan media sosial-media sosial lainnya adalah kemajuan teknologi dunia. Di negeri ini banyak yang meiliki akun Twitter, Path, Istagram dan semacamnya. Tapi yang memiliki akun media sosial sebanyak itu, pasti dulu (dan masih) pasti punya akun facebook. 4 tahun terakhir ini, menurut survey abal-abal saya, banyak pengguna facebook yang berbondong-bondong pindah ke twitter dan instagram. Akun facebooknya sih masik aktif, tapi jarang dibuka dan ngupdate. Tahun-tahun ini, facebook adalah untuk pengingat ulangtahun teman-teman kamu, sanak saudarmu, keluarga, pacar, bahkan pasangan hidupmu. Jika anda sesekali membuka facebook usang anda, dan ngestalk teman-teman anda, maka pasti akan terjadi atau merasakan “reuni batin”. Maksud saya adalah, facebook mencerminkan masa lalu kita, teman-teman kita yang jarang kita ketemu, kita bisa melihat di foto-foto albumnya.

Facebook membuat kita reuni batin, kita merasa kangen kepada teman-teman. Pun dengan saya, banyak teman-teman sekolah saya dan teman-teman sepermainan waktu kecil yang masih menjaga eksistensi di media yang satu ini. Setiap saya membuka facebook, dan melihat dinding teman-teman saya, saya menjadi kangen. Status-status di facebook juga mayoritas sederhana dan renyah, berbeda dengan twitter yang berat dan banyak ngomongin politik, sampe-sampe ada yang berantem di senayan. Saat ini, mayoritas yang sudah terlanjur kecanduan dengan 140 karakter (twitter), susah banget akan kembali lagi main facebook, jadul katanya. Ya, itulah facebok, penuh kenangan, tempat belajar berinternet para pemuda-pemudi jaman saya, yang kian hari semakin dilupakan dan terpinggirkan. Facebook oh facebook, riwayatmu kini. Dan pada akhirnya, Brow Mark Zuckerberg harus mempunyai terobosan baru, biar gak ditinggalkan oleh pengguna media sosial. Kita menantikan terobosanmu Mark, dan ide-idemu yang jenius itu, biar gak kalah dengan twitter dan semacamnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here