Jomblo

Jomblo

Menurut saya jomblo itu menyenangkan, terkadang juga menggalaukan. Menggalaukannya hanya di waktu tertentu saja. Misalnya di malam minggu, ataupun kita sedang berada di tempat wisata, maupun di mall yang banyak orang pacaran. Nah, disitu si jomblo ini merasa galau (iri) karena gagal dalam menjalani perjalanan cintanya (belum dapat pacar).Perasaan itu pasti terjadi di benak para jomblowan maupun jomblowati. Kadang, saya melihat pasangan kekasih yang menurut saya tidak seimbang. Ada, pasangan yang perempuannya cantik, sedangkan lakinya jelek dan sebaliknya. Ketika melihat seperti itu, saya sebagai anggota jomblowan tampan dan baik hati merasa iri dan muak. Dan belum lagi kalau melihat mantanmu bermesraan di depan kita. Rasanya langit biru di atas sekan mau runtuh dan bumi berdetar karena gempa. Hehe

Sebenarnya, jomblo ataupun berpacaran ada kelebihan dan kekurangannya. Relatif sih bisa dibilang. Di saat saya masih sekolah dulu, kalau ingin mencari pacar rasanya mudah dan gampang untuk mendapakatnya. Sekarang, di saat saya sudah di dunia kerja, saya merasa gagal berbulan-bulan belum juga bisa mendapatkan pacar.

Sebagai seorang jomblo, saya tak merasa galau-galau banget. Tidak seperti kebanyakan orang yang di akun sosial medianya selalu update status atau ngetweet galau, menangis di malam-malam, meratapi nasibnya yang seakan suram dan kelam. Kegiatan saya sih banyak, jadi tak begitu galau karena jomblo. Nah, mungkin ada kalanya saya galau di saat malam minggu. Sebagai anak kost saya tambah galau deh pokokknya jika melihat di depan gang (jalan) berlalu-lalang orang yang mau apel ataupun diapelin bahkan bermesraan. Tapi, itu masih bisa saya atasin dengan menyibukkan diri dengan sebuah handpone saya yang butut.

Keuntungan menjomblo adalah, hidup mu tidak diatur-atur oleh pacarmu. Memang, kesannya berpacaran itu dilambangkan sebagai sebuah hubungan yang mengikat. Sekan kehidupannya diatur, dan dikekang. Bulshit, bila ada yang berpacaran itu dibebasin dalam segala hal oleh pasangannya. Kalau jomblo, kita bebas mau mendekati dia, dia, dia dan dia. Tak diragukan lagi, di era modern ini, hampir setiap anak muda sudah memegang apa yang dinamakan pesawat telepon. Ya, dengan alat itu, komunikasi menjadi lebih intim dan dekat. Dan itu dimanfaatkan oleh kaum jomblo untuk melancarkan “serangan” terhadap mangsanya untuk mendekati ataupun berkenalan dengan lawan jenis. Kadang itu dilakukan ke beberapa orang. Keuntungannya disini, adalah mempunyai banyak “teman tapi mesra”. Trik ini dilakukan mayoritas kaum jomblo, tak memandang laki maupun perempuan. Jika kalian senyum, berarti kalian sering melakukannya. Hehe

Sebenarnya, banyak loh kalau dibahas masalah jomblo. Saya menulis ini hanya garis besar dan yang terlintas di otak saya.
Pesan dari saya, jomblo itu tidak selamanya. Dan nikmati kejombloanmu untuk memilih pasangan yang terbaik. Masalah waktu lama ataupun sebentar, itu tergantung kamu dan ketampanan atau kecantikanmu. Satu lagi, kalau jomblo jangan galau-galau banget ya, malu dengan tetangga. Hehe

Akhir kata dari saya, bersatulah kaum jomblo, jangan takut di-bully oleh kaum non-jomblo di malam minggu. Kadang, kaum non-jomblo itu iri juga loh pada kaum jomblo. Tanya saja kalau tidak percaya.

Tulisan saya seperti orang benar saja ya? Hehe. Kalau dipamerin mantanmu cuekin saja, toh itu sudah bekas, saya ulangi lagi ya, sudah BEKAS-mu!!!

Jakarta, 02 Maret 2013
Written by Robit Mikrojul Huda

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here