Sabtu malam  (5/9) saya habiskan waktu di rumah, tak ada kegiatan, makanya hanya memandangi notebook saja. Saya tidur sekira pukul tiga pagi. Dalam keheningan malam campur pagi itu, saya memikirkan sedikit masa depan saya. Beberapa pikiran dan ide lalu-lalang dalam kepala saya.

Saya berpikiran dan saat ini masih dalam wacana, adalah mendirikan sebuah toko, toko buku online. Saya melihat-lihat di internet, mencari nama domain yang cocok agar mudah diingat oleh pengunjung dan otomatis oleh pembeli.

Pikiran saya dalam membuat toko buku online itu hanyalah pikiran sesaat saja. Karena saat ini, dalam pekerjaan saya sedang “goyang”. Maka dari itu, salah satunya ialah bekerja sambil jualan buku online. Bukan juga karena pelarian.

Saya sudah menemukan nama domain yang bagus untuk sebuah toko buku online. Mudah diingat dan mudah dilafalkan, dan yang terpenting domainnya belum didaftarkan oleh orang lain.

***

Saya bukanlah orang yang bergelut di dunia perbukuan. Saya tak paham dengan dunia penerbitan, distribusi dan lain-lain.

Saya tertarik akan dunia buku karena, saya suka membaca (walaupun tak sering). Dan sepertinya di kota ini, Jakarta, masih sedikit orang yang bergelut di dunia perbukuan. Ya, walaupun ada yang mentereng dan sudah terkenal seperti Komunitas Bambu punya sejarawan kondang JJ Rizal dan toko-toko lainnya.

Maksud saya adalah, saya menjadi reseller kecil-kecilan dan akan saya jual via online maupun offline.

Jika saya membaca status facebook orang-orang yang bergelut dalam dunia jual buku online khususnya di kota Jogja, sangatlah menggiurkan.

Penghasilan perbulannya mencapai dua dijit! Tidak mudah memang, ingin mendapatkan pendapatan sebesar itu di online. Harus rajin bergaul di offline maupun online. Harus mempunyai banyak koneksi. Rajin promo, dan sering-sering ngobrol atau “mencuri” ilmu dari yang sudah berpengalaman. Karena itu adalah kunci.

Generasi di Indonesia dibilang suka membaca, masih kurang, dibilang tak suka membaca ya belum tentu benar. Ini adalah ladang bisnis yang masih menggiurkan.

Belakangan ini, peminat buku mulai melonjak. Geliat membaca juga semakin bagus. Tak perlu saya sebutkan sumber darimana, karena ini hanyalah pengamatan saya sendiri.

Saya akan menjual berbagai genre buku, sastra, non sastra, novel, dan lainnya. Besar kemungkinan juga membeli buku bekas.

Semoga wacana ini segera terwujud. Saat ini saya masih banyak memikirkan segala resiko, dan tentunya modal. Antara modal finansial serta mental. Karena bisnis atau usaha sendiri adalah hal yang sangat jauh berbeda dengan bekerja dengan orang lain (menjadi karyawan).

Suatu saat nanti, pekerjaan saya akan disibukkan dengan buku. Dengan pesanan dari berbagai pembeli. Terima transferan, Packing, mengirim ke sebuah jasa pengiriman, dan begitu terus. Saya sibuk dengan buku-buku baru terbitan dari berbagai penerbit. Jika sedang lengang, saya akan ngopi sambil baca buku hingga tertidur.

Tentu, gambaran di atas tidak mudah. Tapi, saya segera hadir dan ikut meramaikan dunia perbukuan di Indonesia, khususnya di Jakarta.

Buku adalah jendela dunia. Banyak pengetahuan yang kita dapatkan dari benda itu.

 

“Buku adalah mercusuar yang berdiri di tepi samudra waktu yang luas” – Edwin P. Whipple.

 

 

catatan : sumber foto dari soktau.com