Awal bulan Juni 2013, saat itu saya diterima bekerja di tempat saat ini saya bekerja. Saya bekerja di salah satu bank swasta di Indonesia. Sebagai orang yang belum paham di dalam dunia perbankan, saat itu saya antara ragu dan bahagia bisa diterima kerja di bank. Background saya sangat jauh sekali dengan dunia perbankan,  pada saat SMK saya mengambil jurusan Otomotif, dan sekarang saya bekerja di dunia perbankan. Jauh, jauh sekali melencengnya. Jikapun saya lulusan Otomotif-pun saya juga tidak bisa atau tidak paham dengan dunia permesinan dan sebagainya. Lah kenapa begitu? Entahlah, saya terlalu santai saat di sekolahan dan tak serius belajar, mungkin.

Jadi begini, pada bulan ini masa kontrak kerja saya sudah habis. Usai sudah perjalanan saya selama dua tahun ini. Setelah tandatangan kontrak untuk yang pertama, kemudian tandatangan kedua, lalu masa kontrak saya habis. Sangat banyaaak ilmu yang saya dapat selama dua tahun bekerja disini. Dari saat datang pertama dengan tak mengerti dunia perbankan, sedikit demi sedikit saya dapatkan. Dari saya tak punya apa-apa, sekarang pun begitu. Tapi, keadaan ekonomi saya lebih baik dari yang dulu. Lalu lintas keuangan saya juga sedikit meningkat dibandingkan dua tahun lalu. Saya bangga akan hal itu.

Pertanyaannya, kok tidak diperpanjang? Semua juga paham, bahwa masa kontrak perusahaan itu 2 tahun, kemudian si karyawan itu pilihannya adalah menjadi karyawan tetap, atau tidak bekerja di perusahaan itu lagi (ada undang-undang yang mengatur itu). Permasalahan kedua ialah, di perusahaan saya bekerja, walaupun performance, disiplin, kelakuan dan lainnya bagus tetap aja tidak diperpanjang jika karyawan itu lulusan SMU/SMK. Beda hal jika saya sudah mengantongi ijazah minimal D3, apalagi sarjana saya bisa dipertimbangkan menjadi karyawan tetap jika syarat-syarat terpenuhi. Beginilah nasibnya anak bersekolah kurang, terpontang-panting.

Saya sudah berusaha mendapatkan ijazah universitas. Maksudnya, sejak tahun lalu saya mendaftar di perguruan tinggi swasta di Jakarta, dan saat ini sudah tingkat empat. Kalau dihitung dengan tanpa halangan, maka saya akan lulus dua tahun lagi, perkiraan di akhir tahun 2017.

Kembali ke pekerjaan. Selama dua tahun saya bekerja di perusahaan ini, saya mendapat berbagai hal ilmu tidak melulu tentang pekerjaan. Saya mendapatkan teman-teman yang baik, walaupun teman-teman saya tak seusia denga saya, lebih mateng tepatnya. Tapi saya senang berteman dengan mereka. Hal yang gak mengenakkan adalah, masa habis kontrak saya adalah ketika menjelang lebaran. Sudah dipastikan, kalo bulan itu pengeluaran uang sangat tinggi. dari pengeluaran mudik, liburan dan lainnya, dan bayangkan saya menganggur! Betapa perihnya hati ini. Orang-orang mendapatkan THR dan gaji, sedangkan saya melongo sambil melihat teman-teman saya belanja ini-itu, pindah ke mall satu ke lainnya, pindah distro satu ke satunya dan lain sebagainya. Bayangkan!

Situasi seperti yang saya alami ini mungkin tidak terjadi pada saya doang, tapi kenapa pelik banget yang saya hadapi. Momentnya gak banget dan salah perhitungan. Andai saja saya setelah lulus sekolah langsung masuk kuliah, mungkin tidak seperti ini. Andai saja lebaran diajuin dikit ke bulan mei kemarin mungkin tidak seperti ini, dan andai andai andai yang lainnya. Tidak, saya tidak menyesal dengan jalan hidup saya seperti ini. Dalam waktu menyongsong ramadhan sekaligus Idul fitri, saya mencoba kirim-kirim lamaran ke beberapa perusahaan yang mungkin bisa menerima saya. Ya walaupun ini kondisi tanggung. Usaha saya terus berlanjut, dan CV saya terus saya kirim ke perusahaan yang membutuhkan karyawan, semoga saja diterima. Ahaaaa!

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here