Saya selalu antusias jika diajak untuk menonton konser. Tapi gak semua jenis musik saya suka datangi untuk melihat konsernya. Hanya jenis musik tertentu yang saya suka, rock, punk, reggae, dan beberapa jenis lainnya.

Menghadiri konser musik memang sudah menjadi kebiasaan saya sewaktu remaja. Bahkan dulu waktu masih sekolah, jika ada pagelaran musik di sekitar rumah, atau di kota sebelah pasti sebisa mungkin saya datang. Tentu konser yang saya suka.

Dulu pernah beberapa kali bareng teman datang ke konser salah satu band favorit dengan menempuh beberapa jam menggunakan sepeda motor. Seru dan memiliki pengalaman yang tak bisa dilupakan.

Bukan hanya itu saja, waktu di bangku sekolah menengah atas saya dan beberapa teman juga membentuk band. Seakan jadi anak band itu tahta-nya tinggi dibanding dengan anak-anak lain. Jika bercerita mengenai musik atau ngeband pasti sangat nostalgia banget.

Setelah lulus sekolah dan tinggal di Jakarta, menonton konser atau aktivitas soal musik agak berkurang. Namun setelah berjalan dua tahunan di Jakarta, saya mulai ‘menggila’ lagi untuk datang ke konser musik. Khususnya band-band yang memang menjadi favorit saya sejak di zaman sekolah.

Beberapa event atau gigs pernah saya tulis di blog, seperti: Prison Songs, Nyanyian yang dibungkamEndank Soekamti dan Kamtis Family yang Luar Biasa dan masih banyak lagi.

Di tahun ke tiga saya tinggal di Jakarta, saya melanjutkan kuliah di daerah Timur Jakarta. Kebetulan teman satu angkatan ada yang suka dengan jenis musik favorit saya, maka nonton konser saat itu lebih intim lagi.

Lima tahun lalu, saat menonton konser Navicula di Jakarta Pusat
Lima tahun lalu, saat menonton konser Navicula di Jakarta Pusat

Tapi beberapa bulan terakhir ini saya sudah lama tidak menonton konser. Sepertinya semenjak saya menikah. Entah karena band idola saya tidak bikin konser di Jakarta, atau memang saya yang merasa sok sibuk. Padahal jiwa muda dan pengin ‘pogo’ lagi bareng teman-teman masih menggebu. Hah.

Mengenal The Professor Band

The Professor Band terbentuk sebagai upaya menjembatani mahasiswa dengan para professor dalam suatu acara di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik di tahun 2002. Tahun selanjutnya The Professor diminta bermain pada acara Badan Eksekutif Mahasiswa. Dan semenjak itu, mereka sepakat untuk membentuk band.

Band ini beranggotakan para professor, dosen, dan akademisi dari Universitas Indonesia. Mayoritas sudah mendapat gelar profesor, oleh karena itu nama band-nya The Professor Band.

Selama perjalanan, band ini menorehkan beberapa prestasi, misalnya di tahun 2008 mendapat rekor MURI sebagai pemegang rekor dengan anggota band yang beranggotakan professor terbanyak (12 professor), bahkan waktu pemberian rekor tersebut, Jaya Suprana mengatakan rekor tersebut bukan se-Indonesia saja, mungkin sedunia.

“bukan saja se-Indonesia, tetapi mungkin sedunia” ungkapnya.

Prestasi The Professor Band tak hanya dari MURI saja, tetapi band ini pernah mengikuti Java Jazz sebanyak 6 kali, dan bahkan pernah bermain musik di Belanda dan India. Seperti di judul pada tulisan ini, musik memang tak mengenal profesi dan usia. Semua suka musik. Mau tukang ojek, becak, kuli bangunan, dosen, guru, dan lain sebagainya. Karena memang musik diciptakan untuk semua golongan dan lapisan masyarakat.

Konser The Professor Band

Band yang diketuai oleh Prof. DR. Paulus Wiroutomi, MSc, (drummer) ini membuat konser di UI Depok pada Jumat sore, 27 Juli 2018 di Makara Art Center UI. Saya ikut menghadiri dan mau lihat seperti apa sih The Professor Band.

Konser dimulai pukul empat sore, saya sekitar tiga puluh menit sebelumnya sudah datang. Saya masuk di Makara Art Center, di dalam, para penonton sudah siap untuk menyaksikan The Professor Band. Tepat pukul 4, The Professor Band naik ke panggung.

Sebelum bermain musik, pembawa acara mengenalkan dan menceritakan sejarah mengapa band ini berdiri. Setelah itu, The Professor beraksi, yeah!

Yok Koeswoyo Koes Plus ikut bernyanyi di panggung
Yok Koeswoyo Koes Plus ikut bernyanyi di panggung

Di rundown, The Professor Band memainkan sebanyak 19 lagu. Oh ya sampai lupa, konser The Professor Band ini membawakan lagu-lagunya Koes Plus dan Panbers. Tema konsernya adalah: THE PROFESSOR PLUS Band tribute to Koes Plus dan Panbers.

Siapa sih yang tidak tahu dengan dua band tersebut. Terlebih lagi bagi anak 80 dan 90an. Koes Plus dan Panbers adalah dua band legenda bagi Indonesia. Karyanya hingga sekarang masih didendangkan di berbagai konser maupun acara musik.

Lagu pembuka berjudul “Muda Mudi” dari Koes Plus. Sejak dimainkan, antusias dari penonton sudah mulai hangat. Ditambah lagi dengan Yok Koeswoyo salah satu personel Koes Plus naik panggung dan ikut bernyanyi.

Lagu pertama usai, dilanjut masih dengan lagu dari Koes Plus yang berjudul “Kisah Sedih di Hari Minggu”. Woa! Semakin pecah suasananya. Penonton mulai ikut bernyanyi bersama. Ketukan demi ketukan drum dimainkan.

Konser The Professor Band tribute to Koes Plus dan Panbers
Konser The Professor Band tribute to Koes Plus dan Panbers

Saya yang hapal dengan lagu ini ikut menghayati setiap bait yang dinyanyikan. Lagu ini juga cocok bagi teman-teman yang sedang galau. Apalagi didengerin oleh Jomblo, duh semakin menyayat aja lagunya.

Konser terus berlanjut, tak terasa lagu demi lagu dimainkan, baik dari lagunya Koes Plus maupun Panbers. Akhirnya keseruan tersebut ditutup dengan lagu Bujangan Koes Plus.

Beberapa personel The Professor usai konser
Beberapa personel The Professor usai konser

Dengan dimainkan lagu Bujangan tersebut, semua orang diminta berdiri dan menyanyi bersama. Lagu Bujangan memang ikonik bahkan anak-anak muda zaman sekarang pun juga mengetahui lagu ini.

Saya kutip beberapa bait dari lagu Bujangan:

Hati senang walaupun tak punya uang
Hati senang walaupun tak punya uang
Apa susahnya hidup bujangan
Setiap hari hanya bernyanyi
Tak pernah hatinya bersedih

Dengan usainya lagu tersebut, maka konser The Professor Band usai juga. Konser ditutup dengan lagu yang tepat dan manis.

Saya dan Beberapa teman blogger saat menonton konser The Professor Band
Saya dan Beberapa teman blogger saat menonton konser The Professor Band

Semoga saya bisa datang ke event konser musik lagi. Mau bernostalgia dengan masa remaja! Dan satu lagi, menonton konser itu sangat mengasikkan, beryanyi bersama dari satu ke lagu selanjutnya.

15 COMMENTS

  1. Musik memang selalu menarik mas, tak pernah lekang oleh zaman dan disukai berbagai kalangan. Btw, saya baru tahu ada THE PROFESSOR PLUS Band Koes Plus dan Panbers. Pengen dengerin lagu-lagu mereka jadinya.. thanks mas infonya!

  2. Suka banget dengan The Professor Band yang membawakan lagu2 hits Koes Plus dan Panbers. Sayang durasi konsernya terlalu pendek, pengennya sih nambah lagi waktunya biar makin asyik nikmatin aksi The Professor Band.

  3. membawakan lagu2 hits Koes Plus dan Panbers pasti keren banget karena lagu lagu lama ini justru yang easy listening

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here