Langit basah
Bumi subur daun mengembun
dingin masuk dalam pori-pori kulit
mata melihat lampu-lampu yang redup
kunang-kunang yang biasanya berkelip
tak terlihat di malam itu
rindu menyatu dalam gelap
rongga-rongga malam yang berselimut dingin
jam dinding membunyikan setiap pergantian detik
waktu berlalu dengan sepi
nada-nada air yang turun begitu sendu
sajak yang romantis tercipta
malam bersemayam di kedinginan
dengan penuh kerinduan
tertitip rindu dalam dingin
di hati yang pilu.
oleh Robit Mikrojul Huda