Kalian sering dengar gak sih, kalau orang jawa itu soal makanan atau rasa, lebih suka manis. “Makanan jawa itu manis-manis”. Ungkapan tersebut sering saya dengar. Bahkan dari teman-teman saya.

Jika berkaca dari rasa manis tersebut, bisa dikatakan benar, dan bisa dikatakan salah. Kalau di daerah Jogja dan sekitarnya, memang rasa masakannya lebih dominan ke manis. Misalnya gudeg. Namun berbeda hal jika di daerah saya, yakni Jawa Timur, masakannya tidak bisa dikatakan manis. Di tempatsaya lebih dominan pedas dibanding dengan manis.

Sebagai jawa tulen saya malah lebih suka masakan pedas. Hal ini bukan sengaja atau sok-sokan melawan stigma bahwa orang jawa suka masakan manis. Akan tetapi hampir semua keluarga, Ibu, bapak, kedua kakak saya suka dengan masakan pedas.

Makanya dari kecil saya sudah terbiasa dengan masakan pedas. Dengan kondisi tersebut, membuat dan melatih lidah saya hingga sekarang suka dengan masakan pedas.

Ketika waktu saya masih tinggal bersama orang tua, hampir setiap hari Ibu selalu bikin sambal. Makan jika tidak ada sambal, rasanya ada yang kurang. Sambal buatan ibu, seperti sambal biasa orang lain bikin, sambal terasi, tomat, bawang, dan lain sebagainya.

Hingga saat saya menikah, kebetulan dapat istri orang berarah Sunda, tepatnya Majalengka. Istri ternyata lebih ‘gokil’ lagi mengenai sambal. Ia lebih suka pedas daripada saya. Jadi kalau kami sedang makan di luar, pasti akan pesan ke penjualnya untuk sambalnya dibanyakin.

Pun saat istri sedang masak di rumah. Sambal tidak ketinggalan. Masakannya juga pedas. Terkadang ketika ada teman yang datang main di rumah, saat makan masakan istri, banyak yang berkata terlalu pedas. Utuk urusan masakan dan rasa pedas, sejalur antara saya dan istri.

Jadi kalau misalnya kami sedang beli makan atau lauk, akan nyari yang pedas. Kebetulan beberapa waktu lalu saya menemukan video dari So Good, yakni So Good Spicy Chicken Strip. Di video tersebut, tampak satu keluaga sedang menikmati spicy chicken. Dan kesemuanya kepedasan.

Saya dan istri sebagai pasangan yang suka pedas, maka wajib rasanya untuk nyobain So Good Spicy Chikcen Strip. Setelah membeli di salah satu e-commerce, akhirnya saya bisa mencicipinya. Oh ya, harganya lumayan terjangkau yakni Rp 39.000 dengan ukuran 250 gr, dengan isi 5 pcs. 1 bungkus, pas untuk kami makan berdua.

So Good Spicy Chicken Strip terbuat dari daging ayam pilihan tanpa tulang (full meat), berkulit dan bumbu marinasasi spesia. Selain itu, juga mengandung protein hewani kaya akan asam aminio essential yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan otot & otak anak.

So God Spicy Chicken Strip
So God Spicy Chicken Strip

Oh ya, ayamnya ini dibalut dengan tepung crispy spesial yag tahan lama, hanya dengan digoreng terendam minyak sekitar empat sampai lima menit saja. Satu lagi, produknya juga halal.

So Good Spicy Chicken Strip setelah jadi
So Good Spicy Chicken Strip setelah jadi

Setelah membeli, akhirnya istri memasaknya dan jadilah buat lauk makan kami berdua. Lantas, rasanya seperti apa? Hmmmm, memang betul bahwa dagingnya tanpa tulang. benar-benar krenyes sekali kunyah. Balutan tepungnya juga tidak terlalu tebal, membuat dagingnya sangat berasa.

Bagaimana dengan rasa pedasnya? Cukup kok. Cukup pedas. Lumayan untuk lauk sehari-hari. Secara keseluruhan, enak dan crispy serta pedasnya cukup. Kalau ada yang bertanya, apakah saya akan embeli produk ini lagi? Jawabannya tentu akan membeli lagi, dan akan stock lebihbanyak di lemari es. Apalagi kan lagi musim hujan, makan dengan yan pedas-pedas itu salah satu kemewahan tersendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here