Startup di Indonesia Didominasi Startup Fintech, Bagaimana Kita Menyikapinya?

Robit Mikrojul Huda

1

Link
Menyikapi Fintech di Indonesia

Beberapa tahun terakhir, dunia startup di Indonesia sedang tumbuh dengan baik. Menurut laporan Daily Social Indonesa, tren startup di Indonesia pada tahun 2017, startup yang lahir didominasi oleh startup dengan jenis financial technology (fintech). Bahkan, terdapat 60 persen. Dengan banyaknya startup fintech, maka akan membantu masyarakat Indonesia dapat dengan mudah mendapat pinjaman online terpercaya, tapi di sisi lain masyarakat juga harus hati-hati dalam memilih pinjaman yang terbaik dan terpercaya.

Hingga pertengahan Juni 2018, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sektor fintech Peer to Peer Lending telah menyalurkan kredit sampai Rp 7,6 triliun. Angka yang sangat fantastis bukan? Data ini mengalami peningkatan tajam dibanding pada awal tahun 2018 yakni sebesar Rp 2,6 triliun saja.

Penyaluran kredit tersebut yang tercatat di OJK saja. Hal ini belum lagi maraknya startup fintech ilegal dan tidak terdaftar di OJK. Puluhan fintech yang tidak terdaftar di OJK saat ini bisa dibilang ‘menghantui’ masyarakat Indonesia.

Masih dari data OJK, sampai Juni 2018, startup fintech Peer to Peer (P2P) Lending mencapai 63 perusahaan. Artinya, masyarakat bisa meminjam uang pada fintech yang telah terdaftar di OJK.

Tapi, bukan hanya sekadar terdaftar di OJK saja. Masih banyak tips yang harus kamu ketahui ketika ingin pinjam online melalui startup fintech. Setidaknya saya akan memberikan 5 tips yang bisa kamu jadikan patokan agar ke depannya, kamu bisa lebih selektif dan hati-hati.

Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Hal utama saat berencana ingin pinjam online, kamu harus memilih fintech yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Langkah pertama ini sangat penting dan tidak bisa diabaikan.

Dengan terdaftar resmi di OJK, berarti fintech tersebut resmi dan memiliki legalitas yang jelas. Selain itu, yang terdaftar di bawah naungan OJK akan mengikuti prosedur dan tata cara yang berlaku. Mulai dari berapa besar bunga yang tidak boleh dari 30%, cara penagihan, dan lain sebagainya.

Bandingkan Fintech Mengenai Bunga

Menyikapi Fintech di Indonesia
Membandingkan Fintech dengan mudah

Saat ini mudah banget kok dalam membandingkan berapa bunga yang diberikan antara fintech yang satu dengan yang lainnya. Enaknya di online ya ini, 5 menit saja kita bisa membandingkan puluhan fintech mengenai besaran bunga yang diberikan.

Kondisi tersebut berbeda jika kamu ingin pinjam melalui pinjaman konvensional, misalnya di bank. Kamu harus datang ke bank. Jika kamu ingin membandingkan bunga, ya harus datang di bank satu ke bank lain. Selain menghabiskan waktu, juga menyita tenaga. Bukan hanya itu, tapi juga perlu modal uang. Berbeda jika di fintech, kita tinggal ketik website-nya dan membandingkan satu per satu.

Dengan mendapatkan bunga yang lebih rendah, tentu akan menguntungkan kamu. Namun, juga perlu hati-hati mengenai bunga. Baca dengan teliti dan bisa ditanyakan kepada customer service pada fintech tersebut.

Catat Jumlah Uang yang Kamu Pinjam

Catat Tanggal Jatuh Tempo
Catat Tanggal Jatuh Tempo

Ketika kamu sudah menentukan fintech resmi yang terdaftar di OJK dan memiliki bunga rendah, langkah selanjutnya adalah pilih nominal pinjaman sesuai dengan kemampuan. Dalam menentukan nominal, harus diperhitungkan dengan matang.

Setelah mendapat nilai yang tepat, kamu harus mencatat besar jumlah pinjaman tersebut di catatan khusus. Hal ini sangat membantu di waktu mendatang.

Catat Tanggal Jatuh Tempo

Selain mencatat jumlah pinjaman yang kamu dapatkan, kamu juga perlu mencatat tanggal jatuh tempo. Dengan langkah ini, kamu meminimalisir lupa membayar tagihan pinjaman tersebut. Hal ini juga berlaku di semua pinjaman, bank maupun fintech.

Oh ya, yang perlu diingat juga adalah jangan membayar tagihan lewat dari tanggal jatuh tempo. Jika kamu membayar lewat dari tanggal jatuh tempo, otomatis akan ditagih dan dikenakan denda keterlambatan. Gak mau kan, gara-gara lupa tanggal membayar, kamu dikenakan denda. Jadi, mencatat tanggal jatuh tempo itu sangat penting.

Rekomendasi Teman

Langkah terakhir yang bisa kamu lakukan adalah dengan bertanya kepada teman yang pernah mendapatkan pinjaman online. Testimoni dari teman bisa dijadikan bahan pertimbangan yang kuat saat ingin memilih pinjaman online.

Karena testimoni atau rekomendasi dari teman itu tidak akan menyesatkan. Dengan begitu, kamu lebih nyaman dan lebih aman. Oh ya, sebisa mungkin bertanya kepada lebih dari satu teman. Hal ini selain untuk menambah pengetahuan, juga bisa membandingkan antara fintech satu dengan fintech yang lain.

Paling sedikit kamu tanya kepada dua teman. Tidak usah malu jika menanyakan mana fintech yang terbaik. Karena jika kamu malu, maka akan menyusahkan diri sendiri. Jika kurang puas dengan jawaban dari 2 teman, maka kamu bisa tanya ke teman lain. Gali terus, sampai kamu mendapatkan jawaban yang lengkap dan fintech yang tepat bagi kamu.

Itulah 5 tips yang bisa menjadi bahan pertimbangan kamu saat ingin meminjam online melalui perusahaan fintech di Indonesia. Yang terpenting adalah kamu teliti, hati-hati, dan jangan langsung percaya dengan iming-iming bunga rendah yang tidak masuk akal. Sebab trik fintech ilegal di Indonesia sangat beragam.

Kredit Pinjaman Online Aman CekAja @2x

Semoga tulisan ini bisa membantu bagi teman-teman yang saat ini sedang bingung dalam memilih pinjaman online terpercaya di Indonesia. Kalau masih bingung, kamu juga bisa mencoba membuka website https://www.cekaja.com/kredit/pinjaman-online agar kamu memiliki gambaran mengenai pinjaman online.

Share:

Related Post

One response to “Startup di Indonesia Didominasi Startup Fintech, Bagaimana Kita Menyikapinya?”

  1. Rodhiyatum Mardhiyah Avatar

    Iya ya, di zaman online seperti ini sangat efektif dalam mengecek. Ternyata hanya dalam 5 menit sudah bisa mengecek beberapa fintech..

    Tipsnya boleh ni diterapkan. Thanks sharingnya..

Leave a Comment