Setahun yang lalu, saya mendapat berita duka meninggalnya seorang teman yang juga seorang guru di dunia digital. Ia meninggal setelah hampir setengah tahun berjuang sembuh dari kanker lambung. Sebelum sakit, ia sempat mengisi sharing session di komunitas blogger yang saya juga ada di dalamnya, sempat juga bikin web di tempat kerja saya.

Jujur, saat mendengar kabar dia sakit dan terkena kanker, saya enggak percaya. Karena jika dilihat dari fisik, badannya tegap, gagah, ototnya pun terbentuk dengan baik. Ternyata kanker bisa menyerang siapa saja.

Tak lama setelah jatuh sakit, badannya berubah jadi sangat kurus, raut mukanya berubah pucat, pipinya tirus, bahkan dia kehilangan kemampuannya untuk berdiri dan berjalan.

Meskipun begitu, dia tetap memiliki semangat untuk sembuh. Bahkan, dia tetap berbagi ilmu lewat media sosial, atau tetap menerima konsultasi perihal dunia digital marketing. Saat saya menjenguknya, meskipun dia hanya bisa duduk di tempat tidur, laptopnya selalu menyala di meja.

“Harus tetap produktif. Gue tetep harus kerja. Masih banyak step yang harus gue laluin buat sembuh, dan itu butuh biaya yang gak sedikit.” katanya.

Tapi, umur berkata lain. Selang beberapa bulan setelah pertemuan kami, ia terlebih dulu dipanggil oleh Tuhan.

Kabar kepergiannya, sontak membuat istri saya lebih waspada. Dia sadar betul, bahwa saya dan almarhum memiliki kesamaan, sama-sama gila kerja. Pelam-pelan kami mengubah kebiasaan makan, jam tidur, intinya berusaha mengubah gaya hidup ke yang lebih sehat.

Perubahan itu memang dilakukan bertahap, tapi semoga bisa istiqomah. Kami ingin mendampingi Kavya (anak saya) tumbuh dengan baik, saya ingin memberikan kebersamaan yang layak dan berkualitas. Saya juga ingin memberikan bekal yang terbaik untuknya kelak ketika dia terjun ke dunia yang lebih luas lagi.

Keinginan itulah yang membuat kami, terutama istri lebih aware terhadap kesehatan. Berikut beberapa hal yang saya ubah untuk hidup yang lebih berkualitas.

Ubah Isi piring

Hal pertama yang diubah adalah isi piring. Pelan-pelan mengeliminasi gula pasir dan diganti dengan gula aren, atau madu. Tidak lagi membeli makanan kalengan, mengurangi konsumsi makanan prosesan, dan sebisa mungkin tidak membeli makanan yang mengandung pengawet dan bahan kimia berlebih.

Terus makan apa? Mengubah isi piring, bukan berarti diet atau bahkan mengurangi isi piring. Mengubah isi piring hanya tentang gimana kita mau untuk kembali ke kodrat manusia, yaitu makan-makanan yang alami. Yang diproses di alam atau minimal di dapur kita sendiri.

Perbanyak minum air putih

Hmm… Sekarang memang eranya coffeeshop. Kedai kopi marak, hampir di setiap sudut kota dengan mudah ditemukannya kedai kopi. Tapi, maraknya kedai kopi jangan membuat kita mengganti kebutuhan air dengan kopi kekinian. Ingat, tubuh berhak mendapat asupan terbaik. Dan, untuk kebutuhan air, air putih adalah asupan terbaik untuk tubuh.

Terus enggak boleh ngopi? Wah… Kalo nggak ngopi itu mumet. Enggak nemu inspirasi.

Boleh kok. Tapi ya jangan berlebihan. Apapun yang berlebihan itu enggak baik. Dan ingat, perhatikan juga kandungannya. Jangan asal manis, segar, dan enak.

Sempatkan olahraga pagi di bawah sinar matahari

Tau kan kalo sinar matahari pagi itu bagus banget untuk kesehatan. Bahkan bisa meningkatkan kekebalan tubuh seseorang. Nah, apalagi jika dilakukan sambil olahraga. Wih, manfaatnya double.

Ini juga yang berusaha sedang kami biasakan. Jika tak sempat dilakukan setiap pagi, cukup dilakukan minimal seminggu 2 kali. Olahraganya pun paling hanya sekadar peregangan otot, lari di tempat, jalan pagi, kebanyakan olahraga yang bisa dilakukan sambil momong anak.

Tidak merokok

Dulu, saya perokok aktif. Setelah makan, ngerokok. Ngobrol sama temen, sambil ngerokok. Tapi alhamdulillah, setelah dekat dengan istri, saya berkomitmen untuk berhenti merokok. Memang, awalnya berat. Tapi, setelah beberapa lama, ya jadi terbiasa.

Berfikir positif

Makanan uda sehat, olahraga sering, tapi kok masih kena kanker? Nah, bisa jadi pemicunya adalah stress. Dilansir dari NHS UK, sebuah penelitian yang dipublikasi oleh The Daily Telegraph, stress merupakan salah satu penyebab mutasi genetik pada sel yang menyebabkan tumbuhnya tumor.

Nah, makanya sebisa mungkin jangan terlalu over thingking dan negatif thinking. Jaga pikiran agar tetap sehat dan terhindar dari stress.

Caranya, selalu luangkan waktu untuk bermuhasabah, mengoreksi diri, biasakan tenang, agar ion-ion positif menggiring kita untuk selalu berfikir positif.

Ciptakan lingkungan yang sehat

Lingkungan juga mempengaruhi kesehatan kita lho. Lingkungan yang toxic, jelas akan menyedot banyak energi dan ujung-ujungnya stress juga. Makanya, jika kamu ada di lingkungan yang toxic, jangan ragu untuk keluar. Walaupun itu zona nyaman kamu. Ingat, sayangi hidupmu. Kamu perlu tumbuh di lingkungan yang sehat, agar mental health kamu juga baik.

Jika sebelumnya saya menjelaskan kiat-kiat hidup sehat agar terhindar dari kanker, sekarang saya ingin membagi informasi tentang FWD Cancer Protection, salah satu produk dari FWD Insurance yang memberikan perlindungan atas risiko penyakit kanker sampai tertanggung berusia 70 tahun.

FYI, pertumbuhan penyakit kanker setiap tahun di Indonesia itu selalu meningkat. Mungkin karena dipengaruhi gaya hidup juga ya. Kanker juga menyerang semua kalangan, enggak pernah lihat isi tabungan, apalagi nanya punya asuransi atau enggak. Berlatar belakang inilah, asuransi kesehatan, termasuk asuransi kanker penting dimiliki sebagai proteksi dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Apa keunggulan FWD Cancer Protection dibanding asuransi kesehatan lainnya?

FWD Cancer Protection memiliki tagline Asuransi Mudah Beneran dengan menawarkan beberapa keunggulan di antaranya:

  • Mudah ketentuannya

Salah satu keunggulan yang diberikan FWD Insurance untuk produk asuransi cancer protection adalah 100% pertanggungan jika didiagnosis kanker. Pertanggungan ini tetap berlaku walaupun kamu sudah memiliki proteksi lain.

  • Mudah belinya

Nah, ini nih yang paling menarik. Dengan perkembangan dunia digital, FWD juga memiliki inovasi dengan meluncurkan produk asuransi kanker online, yaitu FWD Cancer Protection. Jadi, semua bisa dilakukan di mana saja secara online. Termasuk pembelian polisnya.

  • Mudah bayarnya

Enggak lengkap rasanya, ketika sebuah produk menawarkan kemudahan ‘beli secara online’, tapi tidak diiringi kemudahan pembayarannya. Nah, di FWD, selain menawarkan pembelian yang mudah, pembayarannya juga dimudahkan, yaitu melalui online mulai dari Rp10.000/bulan. Murah bangetkan?

  • Mudah klaimnya

Hal yang jadi kekhawatiran setiap orang saat hendak membeli polis asuransi adalah khawatir susah klaimnya. Atau malah ujung-ujungnya enggak bisa klaim. Jadi sia-sia deh. Tapi, jangan khawatir, selama dokumen lengkap, FWD Cancer Protection sangat mudah untuk pengajuan klaimnya.

Nah, itulah… tips and trik untuk jaga kesehatan dari saya. Semoga kita terhindar dari penyakit kanker. Salam sehat, semoga bermanfaat.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here