Menulis di Kegelapan

Robit Mikrojul Huda

0

Link

Ketika malam menunjukkan bulan dan bintang di langit yang jauh aku terbangun dari tidurku, terbangun dari mimpi indahku. Aku melamun sejenak untuk kembali menerka-nerka mimpi barusan, tapi kepalaku terasa pusing karena terlalu banyak mimpi-mimpiku yang tak mampu menampungnya. Lalu aku mengambil sebuah telepon genggam pintarku untuk mengecheck apakah ada yang menghubungiku? (pikirku dalam hati) berharap ada BBM,SMS,Email ataupun Telepon yang masuk dan harapan itu hanya harapan palsu. Tidak ada satupun yang menghubungiku dalam semalam itu.

Aku berjalan menuju pintu lalududuk memandang sejenak apa yang ada di luar kost’anku. Belum lama aku memandang keadaan sekitar di depan kostku ada seekor tikus, Tikus Got! Tikus itu membuat perutku mual, rasanya ingin lari saja. Wajar saja kalau aku mual, Tikus Got di sini gede-gede, kucingpun kadang takut dengan Tikus-tikus Got itu! Aku mengalihkan perhatian ke gadgetku, ku putar lagunya Efek Rumah Kaca yang berjudul “Lagu Kesepian” . Lagu yang berdurasi 4 menit lebih 30 detik itu membuat tenang hatiku dan semakin terbawa dalam lirik demi lirik.

Ini sebagian lirik dalam lagu itu :

Ku tak melihat kau membawa terang
yang kau janjikan
Kau bawa bara berserak di halama
hingga kekeringan

Oh dimana terang yang kau janjikan
Aku kesepian
Dimana tenang yang kau janjikan
Aku kesepian
Dimana menang yang kau janjikan
Aku kesepian
Sepi . . . .

Ku tak melihat kau membawa tenang
Yang kau janjikan
Kau bawa debubertebar di beranda
Berair mata.

Lagunya sangat easy listening, band yang beranggotakan Cholil Mahmud (vokal dan guitar) , Adrian Yunan faisal (backing vocal dan bass) dan Akbar Bagus Sudibyo (backing vocal dan drum) itu. Mereka menyebut genre musik-nya dengan “POP”. Tapi menurutku genre pop disini (Efek Rumah Kaca) sangat berbeda dengan mayoritas band-band pop yang ada di Indonesia. Dan mungkin menjadi “paling beda” . kalian sudah tahulah apa yang aku maksud dengan band-band pop di Indonesia, lagunya menye-menye (mendayu-dayu) yang bertemakan cinta dan itu-itu saja! Memang tak ada hal lain yang bisa dibuat untuk lagu? Memang kehidupan cintamu hanya untu kekasihmu itu? Memang cinta menurutmu hanya itu saja? Memang kalau kamu ditinggal kekasihmu seakan hidupmu tak berarti lagi? TIDAK! cinta bukan itu saja! Sampai-sampai Efek Rumah Kaca membuat lagu yang berjudul “Cinta Melulu” Kesal juga lama-lama kalau di Indonesia musiknya didominasi seperti itu! Dan sekarang lebih parahnya lagi, BoysBand dan GirlsBand sedang menjamur di negeri Indonesia yang katanya subur dan makmur ( tapi aku tak pernah merasakan, entah siapa yang rakus makan kekayaan itu) yang meniru gaya Korean Pop. Dari anak kecil sampai remajanya “tergila-gila” dengan K-POP. Disini aku bukan tak suka atau suka dengan band-band yang menye itu. Tapi, KITA HIDUP DI DUNIA INI UNTUK MANUSIA YANG BANYAK (masyarakat) BUKAN UNTUK MENANGISI (terus menerus) KAKASIHMU YANG HILANG DIGONDOL MALING!!!

Maaf kalau ada yang tersinggung dan marah. Tapi kenyataannya memang begini. Bukan aku anti dengan seperti itu, tapi musik beragam loh mas-mas dan mbak-mbak. Metal, Punk, Reggae, Grunge dan lain-lainya yang lebih mengedepankan kehidupan sosial, kehancuran alam dan tentunya bukan percintaan yang sering kalian tonton di televisi setiap pagi itu.

Banyak kok musik-musik “bawah tanah” yang layak didengar. Dan bukan mengikuti arus pasar yang “satu warna”.

Aku sebenarnya berniat untuk menulis tentang malam, tentang kesepian dan kesunyian yang tak kunjung selasai. Aku ingin menulis mimpi-mimpi yang ada di kepalaku, ingin aku tunjukkan apa yang berkumpul di kepalaku. Huruf demi huruf aku ketikkan, tapi tak ada hasilnya. Aku ulang untuk kesekian kalinya tapi hasilnya tetap sama! Tak ada hasilnya. Tulisan yang gagal itu aku hapus kembali dan masih ku simpan mimpi-mimpi di kepalaku yang resah. malam itu ku lalui dengan sendiri, sunyi. Akankah malam itu akan terluang kembali? Dan Aku berhasil menulis mimpiku? apakah di malam yang akan datang tak ada band yang mendayu-dayu? Apakah di malam yang akan datang K-Pop sudah hilang? Entahlah. Aku tak yakin. . . . . .

***

Kemudian aku kembali ke tempat tidurku, untuk tidur dan meneruskan mimpi-mimpiku yang sempat terpotong tadi.

Salam juga buat Cholil Efek Rumah Kaca dan kawan-kawan. Aku ingin bertemu dengan kalian.
Terimakasih.

Cheers!!!

oleh Robit Mikrojul Huda
Tinggal di Jakarta
Follow my Twitter @RobitMH

Jakarta, 12 Januari 2013

Share:

Related Post

Leave a Comment